Teks foto: Bandara Internasional Kualanamu
SerlokMedan.KUALANAMU
Penumpang pesawat Batik Air dari Surabaya menuju Jakarta mengaku mengalami guncangan hebat, Rabu (20/8/2025) kemarin.
Sehingga perjalanan dengan maskapai Batik Air tersebut menyisakan cerita mendebarkan bagi para penumpangnya.
Sejumlah penumpang menuturkan, pesawat yang semula dijadwalkan berangkat pukul 15.40 WIB, mengalami penundaan dan baru lepas landas sekitar pukul 17.50 WIB. Keterlambatan ini menambah ketegangan karena cuaca di jalur penerbangan sedang tidak bersahabat.
"Dalam penerbangan yang seharusnya berlangsung sekitar 70 menit, penumpang mendadak dikejutkan oleh guncangan hebat. Turbulensi yang terjadi digambarkan seperti "gempa di udara", membuat sebagian penumpang merasa sesak dan panik. Beberapa bahkan terdengar berdoa dengan suara lirih, sementara yang lain berpegangan erat pada kursi masing-masing,"kata Budi salah satu penumpang Batik Air di Bandara Kualanamu, Kamis (21/8/2025).
Ditambahkan warga asal Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang itu, meski sempat menimbulkan kepanikan namun awak kabin berusaha menenangkan penumpang dengan memberikan instruksi keselamatan.
"Pilot juga mengumumkan bahwa guncangan disebabkan kondisi cuaca dan memastikan pesawat dalam kendali penuh. Perlahan, suasana di dalam kabin kembali sedikit lebih tenang meski rasa was-was masih terasa,"tutur Budi yang keberangkatannya ke Surabaya untuk menemui kerabatnya di sana.
Budi menyebutkan dirinya tidak langsung pulang dari Surabaya ke Kualanamu melainkan singgah ke Jakarta dulu dikarenakan ada sesuatu hal yang akan dikerjakannya di Jakarta.
Jekson, penumpang lain yang satu pesawat dengan Budi menimpali setelah melewati fase turbulensi, penerbangan kembali normal hingga akhirnya pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Penumpang rasanya langsung lega begitu roda pesawat menyentuh landasan. Banyak yang tampak menghela napas panjang, sebagian bahkan mengucapkan syukur atas selamatnya perjalanan,"sebut Jekson warga asal Tarutung yang kini menetap di Pontianak dan berpergian ke Mesan untuk mengunjungi salah satu anaknya.
Diungkapkan sejumlah penumpang jika penerbangan pada Rabu sore tersebut menjadi pengingat bahwa dunia penerbangan tidak lepas dari risiko cuaca buruk yang memengaruhi kenyamanan penumpang.
"Namun profesionalisme kru Batik Air dalam menangani situasi darurat membuat penerbangan tetap berakhir dengan selamat," tutup Jekson.
Sementara 2 penumpang pesawat Lion Air tujuan Kualanamu ke Surabaya transit Jakarta mengaku barang bawaannya mereka terbawa pesawat lain, Selasa (19/8/2025).
Tas pakaian yang sejatinya berada di kabin pesawat milik Misnah MPd dan temannya Sri Wahyuni warga Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang baru tiba di Surabaya, Selasa malam dibawa pesawat lain.
Kedua guru tersebut berangkat ke Surabaya via Bandara Kualanamu untuk menghadiri kegiatan selama beberapa hari di sana.(sugiono)