SerlokMedan PANCUR BATU
Sejumlah kepala sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Deli Serdang mengaku resah akibat ulah oknum yang mengatasnamakan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Oknum tersebut diduga memaksa pihak sekolah membeli buku dengan dalih untuk mendukung program pendidikan, bahkan disertai ancaman akan dilaporkan ke polisi dengan tuduhan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jika tidak menuruti permintaan mereka.
Informasi dihimpun, buku yang dipasarkan bukanlah buku pelajaran sesuai kurikulum, melainkan buku-buku lain di luar mata pelajaran. Praktik itu membuat kepala sekolah merasa tertekan, sebab mereka diminta menyisihkan sekitar 10 persen dana BOS untuk membeli buku dimaksud.
“Kalau tidak mau membeli, katanya akan dilaporkan ke aparat penegak hukum dengan tuduhan korupsi dana BOS,” ungkap salah seorang kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya, Selasa (16/9/2025).
Bahkan, oknum tersebut mengundang beberapa kepala sekolah untuk bertemu di sebuah kafe dengan alasan klarifikasi penggunaan dana BOS. Namun, undangan itu diduga hanya kedok untuk kembali menawarkan buku.
Seorang kepala sekolah di Kecamatan Pancur Batu menyebut praktik tersebut sudah meresahkan.
“Kami merasa tertekan. Buku yang ditawarkan bukan buku pelajaran. Kalau dipaksakan, jelas mengganggu penggunaan dana BOS yang seharusnya tepat sasaran,” ujarnya.
Para pendidik berharap aparat penegak hukum dapat menindak tegas oknum-oknum yang memanfaatkan nama LSM untuk melakukan praktik pemaksaan dan intimidasi terhadap sekolah.
Dikonfirmasi hal Ini, Plt Kepala Dinas Pendidikan Deli Serdang, Samsuar Sinaga menyarakan para kasek untuk memberikan keterangan sebagaimana permintaan keterangan dari LSM karena sesuai dengan informasi publik.
"Karena keterangan yang diminta jelaskan juga dengan keterangan,"jelas Samsuar yang juga Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan Deli Serdang.
(sugiono/ JT Marbun)