Foto : Muhamamad Syaiful
SerlokMedan. MEDAN
Minimnya pendaftar mahasiswa baru di tahun ajaran 2025/2026 di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) memantik berbagai reaksi dari kalangan alumni universitas swasta tertua di luar pulau jawa ini. Pihak pihak terkait diminta turun tangan menyelamatkan UISU dari keterpurukan.
Sedikitnya prodi yang berpredikat unggul dan ketidak mampuan Pengurus Yayasan UISU dalam mengembangkan universitas yang mengedepankan kurikulum berkarakter Islami tersebut dinilai menjadi salah satu menurunnya minat masyarakat untuk masuk ke UISU.
"Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan dengan melihat usia UISU yang sudah mencapai 74 tahun. Hanya 3 prodi yang berpredikat unggul dari 33 prodi yang ada disinyalir menjadi salah satu kekhawatiran orang tua untuk mendaftarkan anaknya ke UISU," ujar Muhammad Syaiful, salah seorang alumni Fakultas Hukum UISU angkatan tahun 90an kepada wartawan, Selasa, 17 Juni 2025.
Ditambahkannya, dengan banyaknya pengurus Yayasan UISU yang sudah menjabat lebih dari satu periode, harusnya pengembangan di universitas yang memiliki gedung induk di Jalan SM Raja Medan ini bisa lebih baik lagi.
"Seharusnya mereka sudah lebih mengetahui apa dan bagaimana kelebihan dan kelemahan dari UISU ini. Dengan pengalaman tersebut, harusnya Yayasan bisa lebih cepat mendapatkan solusi akan hal ini. Karena informasi yang kita dapatkan, pendaftar di tahun ajaran baru terus menurun dalam 2 tahun terakhir ini," katanya.
Untuk itu, Syaiful meminta berbagai pihak seperti Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang dikomandoi oleh Prof. Dr. Ir. M. Budi Djatmiko, M.Si, MEI dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah l yang dijabat oleh Prof. Drs. Saiful Matondang, MA, PhD, segera turun tangan untuk melakukan pembenahan agar UISU bisa kembali menjadi primadona kampus swasta di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan seperti di tahun-tahun sebelumnya.
"Pihak-pihak terkait ini jangan hanya menerima laporan baiknya saja, tapi setidaknya melakukan penelusuran dengan menurunnya jumlah pendaftar yang masuk ke UISU yang kita dengar hingga saat ini masih di bawah 100 orang yang sudah melakukan registrasi ulang. Ini jelas tidak baik bagi universitas sebesar UISU," urainya.
Untuk itu, Syaiful juga berharap agar Ketua Pembina UISU yang saat ini dipimpin oleh Prof. Dr. Fauzie Yusuf Hasibuan, SH, MH, mengoreksi kinerja pengurus yayasan agar UISU tidak semakin tertinggal dari universitas lain di Sumatera Utara dan membuat para orangtua tak ragu untuk mendaftarkan anaknya ke UISU.
"Kalau memang para pengurus Yayasan UISU saat ini tidak mampu membawa UISU ini menjadi lebih maju lagi maka sebaiknya mundur saja. Apa gunanya menjabat 3 periode tapi tak juga bisa mencapai target yang dicanangkan," katanya.
Diketahui, saat ini Yayasan UISU yang diketuai Ir. Indra Gunawan MP, yang merupakan anak salah seorang pendiri UISU, Almarhum H. Sabarudin Ahmad. Sebelum menjadi Ketua Umum Yayasan UISU, Indra diperiode sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Umum serta pengurus yayasan UISU.
Sama dengan Indra Gunawan, yang juga menjadi pengurus untuk priode ke tiga adalah M. Idris SH, MH, yang saat ini sebagai sekretaris umum dan Armansyah, MT yang tetap bertahan sebagai bendahara umum yayasan UISU.
Mengakhiri pembicaraannya Syaiful juga meminta para civitas akademika dan para alumni berani menyuarakan keprihatinan atas apa yang terjadi pada universitas Islam tertua pertama di Sumatera Utara sebelum pada akhirnya UISU hanya tinggal nama belaka (tim )