Teks foto: Santriawati pada salah satu madsarah.
SerlokMedan. LUBUK PAKAM
Keresahan ancaman demo melalui surat oleh oknum mengaku mahasiswa bukan hanya dirasakan oleh sejumlah sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri dan swasta di Kabupaten Deli Serdang.
Melainkan madrasah negeri dan swasta juga merasakan hal yang sama. Pihak madrasah dituding melakukan berbagai penyelewengan bantuan sekolah.
Menurut keterangan sejumlah kepala madrasah negeri dan swasta di Lubuk Pakam, ancaman demo disampaikan berulang kali melalui surat. Dalam suratnya oknum mengaku mahasiswa tersebut turut mencantumkan alamat sekretariat organisasinya.
"Namun setelah dicek alamat yang tertulis di dalam suratnya tidak ditemukan dan diduga menggunakan alamat palsu,"ujar R inisial salah satu kepala madrasah di Tanjung Morawa, Senin (9/4/2025).
Akibatnya para kepala madrasah mengaku resah dengan oknum mengaku mahasiswa tersebut.
"Jika dihubungi nomor kontaknya akan banyak permintaan. Seperti minta ditranfer uang kuliah atau menyodorkan proposal kegiatan mereka yang juga kami duga kegiatan palsu,"kata salah satu kepala madrasah di Kecamatan Lubuk Pakam berinsial Fai.
Disebutkan dalam suratnya, ujar Fai jadwal demo dilampirkan jumlah massa mencapai 100 orang. Tujuan kantor Bupati dan Kejaksaan Negeri Deli Serdang.
"Namun ancaman demo tidak terlaksana. Tapi perbuatan segelintir orang mengaku mahasiswa itu menimbulkan keresahan ,"tambah Sal kepala madrasah swasta lainnya dan minta agar aparat Kepolisian mengungkap oknum mengaku mahasiswa yang melakukan dugaan pemerasan kepada pihak madrasah negeri dan swasta di Deli Serdang. (sugiono)