Teks foto: Suhatta pencari kepah di Pantai Sialang Buah.
SerlokMedan. TELUK MENGKUDU
Sudah 20 tahun lamanya, Suhatta, 71 tahun warga Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai bekerja sebagai pencari kepah di Pantai Sialang Buah Dusun I Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu.
Dalam sehari pria jangkung yang telah dikarunia 25 cucu dari 5 anaknya yang sudah menikah - tinggal anak laki-laki bungsunya yang belum menikah, mampu mencari kepah 25 hingga 30 kg.
Kepah tersebut dijualnya kepada warga sekitar pantai seharga Rp 5 ribu per kilogram. Sementara jika dijual kepada pedagang ikan di kota Sialang Buah Rp 10 ribu per kilogram.
Setiap hari kepah yang dicari Suhatta saat air surut sejauh 1,5 km dari bibir pantai selalu habis terjual.
Hasil penjualan kepahnya digunakan oleh pria yang sebagian giginya telah ompong menutupi kebutuhan hidupnya bersama anak laki-laki bungsunya.
Sementara Suhatta, pria kelahiran Belawan Tahun 1956 tersebut telah bercerai dengan kedua istrinya.
Pengalaman Suhatta selama 20 tahun sebagai pencari kepah, pernah menemukan mayat laki-laki tidak dikenal di pinggir pantai dalam keadaan mulai membusuk.
"Pernah sekali menemukan mayat yang telah mulai membusuk di pinggir pantai selama 20 tahun saya mencari kepah,"kata Suhatta, Kamis (22/5/2025).
Jadwal rutin Suhatta pergi mencari kepah dari rumahnya selesai Subuh atau selepas salat Zuhur (lewat tengah hari).
"Tidak lama hanya 3 sampai 4 jam saja,"ujar Suhatta yang memakai topi berwarna hitam.
Setelah kepahnya habis terjual, Suhatta pulang ke rumahnya mengendarai Honda Scoopy putih gen pertama.(sugiono)